Apakah KPU Curang Input data?

Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), berkomentar Arief Budiman, kesalahan memasukkan data ke dalam jumlah suara dalam sistem penghitungan (Situng) murni karena faktor kesalahan manusia. Karena petugas pemilu di tingkat daerah lelah setelah bekerja dengan waktu. Arief mengatakan para pekerja KPU bekerja lebih dari 24 jam. Mereka bekerja dari jajak pendapat terbuka hingga akhir penghitungan suara. Inilah sebabnya mengapa kesalahan input tidak lagi dapat dihindari. "Sejak awal KPU Kabupaten / Kota, ia bekerja dari waktu ke waktu. Mungkin agen dari entri ini yang kami minta jika operasi dapat diselesaikan dalam satu jam dan 24 jam, pekerjaan semakin cepat. Tentu saja kelelahan, "kata Arief kepada gedung KPU di Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019). Arief menjelaskan bahwa metode kerja akan diterapkan selama 17 hari ke depan. Namun, jika kesalahan ditemukan, KPU akan segera menginformasikan dan secara terbuka untuk memperbaikinya. Arief juga meminta masyarakat memantau jumlah suara, berdasarkan Formulir C1 yang diunggah ke Situng. Formulir kemudian akan ditampilkan dalam format pemindaian dan dalam hitungan menit agar lebih mudah dipahami. "Jika ada yang curiga kami melakukan penipuan, kami publikasikan, jadi saya tekankan bahwa tidak ada niat untuk menipu. Jika ada kesalahan kejang, itu adalah kesalahan manusia murni," kata Arief. Selain itu, Arief menambahkan bahwa pemilu akan berjalan dengan lancar. Jika nanti ditemukan kesalahan, maka akan segera diikuti. Secara khusus, KPU masih diawasi oleh Dewan Kehormatan untuk Organisasi Pemilu (DKPP). "Jika saya memberi orang yang salah, saya akan menyerahkannya ke DKPP jika, misalnya, dia sengaja melakukan kesalahan," kata Arief.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apakah KPU Curang Input data?"

Post a Comment